Allah
SWT berfirman “Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan
kejahatan). Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar?. Dan tahukah
kamu apa jalan yang mendaki dan sukar itu?. (Yaitu) melepaskan perbudakan
(hamba sahaya).” (QS. Al-Balad: 10-13)
Jalan yang terjal dan sulit adalah jalan kebaikan, dan jalan yang lurus lagi mudah adalah jalan pada kejahatan. Pada kenyataannya,
sedikit orang yang percaya pada jalan kebajikan yang telah Allah firmankan dalam surat
ini. Bukan karena tergiur akan lurus dan lebarnya jalan kejahatan, tapi karena pendakian
dan kesulitan yang akan manusia dapati ketika melewati jalan menuju kebaikan. Ialah memerdekakan abid atau budak. Pada saat ini mungkin sulit
ditemukan adanya budak belian atau abid. Berbeda dengan pada zaman Rasul yang
banyak terdapat di mana-mana yang kemudian Rasul memerdekakan mereka satu
persatu.