- Perkembangan layanan bimbingan di Amerika
Sampai
awal abad ke-20, belum ada konselor di sekolah. Pada saat ini, pekerjaan-pekerjaan
konselor masih ditangani oleh guru, seperti dalam memberikan layanan informasi,
bimbingan pribadi, sosial, karier, dan akademik. Bimbingan di sekolah mulai
berkembang sebagai dampak dari revolusi industri dan keragaman latar belakang
siswa. Pada tahun 1898, Jesse B. Davis, seorang konselor sekolah di Detroit
memberi layanan konseling pendidikan dan pekerjaan di SMA. Pada tahun 1907, dia
diangkat menjadi kepala SMA di Grand Rapids, Minchingan. Dia memasukkan
bimbingan di sekolah tersebut. Tujuannya untuk membantu siswa agar mampu:a.) Mengembangkan
karakternya yang baik sebagai aset yang sangat penting bagi setiap orang dan merencanakan, mempersiapkan, dan memasuki dunia kerja.b.) Mencegah
dirinya dari perilaku bermasalah. c.) Menghubungkan
minat pekerjaan dengan kurikulum (mata pelajaran)Program
bimbingan ini juga ikut dikembangkan oleh para ahli seperti Elie Weaper, Frank
Parson, E.G Williamson, Carl R. Rogers.
2. Perkembangan
layanan bimbingan di Indonesia
Di
Indonesia, layanan bimbingan dimulai dengan kegiatan di sekolah dan usaha-usaha
pemerintah. Layanan BK
di Indonesia telah mulai di bicarakan secara terbuka sejak tahun 1962. Secara
formal, BK diprogramkan di sekolah sejak berlakunya kurikulum 1975, yang
menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral dalam
pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975, berdiri Ikatan Petugas Bimbingan
Indonesia (IPBI) di Malang. IPBI ini memberi pengaruh yang sangat berarti
terhadap perluasan program bimbingan di sekolah. Usaha memantapkan bimbingan dilanjutkan
dengan berlakunya UU No.2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal
1 ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.”
Proses penataan bimbingan terus dilanjutkan sampai tahun 2001, organisasi IPBI
berubah menjadi Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKI). Seiring dengan
berjalannya waktu, program terus dilakukan tanpa terlepas dari banyak kendala
sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Gibson, R.L. & Mitchel M.H. (1986). Introduction of counseling and Guidance.
New York: MacMillan Publishing Company.Herr- Edwin, L. (1979).
- Guidance and Counseling in the Schools. Houston: Shell Com.Muro, J.J., & Kottman, T. (1995).
- Guidance nad Counseling in the Elementary
and middle Schools. Madison: Wm C. Brown Com.Inc.Nurihsan, Juntika. (2003).
- Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: MutiaraPietrofesa, J.J. et.al. (1980).
- Guidance An Introduction. Chicago. Rand McNally College Publishing
Company.Prayitno dan Amti, Erman. (2003).
- Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud.Syamsu
yusuf, landasan bimbingan & konseling. Bandung: PT rosdakarya, 2005.Rochman
Natawidjaja, 1971.
0 komentar:
Posting Komentar