Oleh: Dr. Hardiansyah
Banyak
orang yang tidak bugar saat puasa. Padahal, bila dilaksanakan dengan benar,
puasa akan membuat tubuh kita bugar dan sehat. Oleh sebab itu, kita harus
memahami bahwa puasa bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum. Puasa
juga bukan sekadar memindahkan kesempatan sarapan menjadi berbuka dan
memindahkan kesempatan makan malah menjadi makan sahur. Puasa telah dipercaya
dan dibuktikan kaya akan berkah dan manfaat, baik secara fisik maupun non fisik
bagi yang melakukannya dengan baik dan sempurna.
Berikut
tips-tips sederhana dari Dr. Hardiansyah dalam buku Powerful Shaum agar tubuh tetap bugar atau tidak lemas saat
melaksanakan ibadah puasa:
1.
Hindari makanan dan minuman serba
“terlalu”
Bumbu penting untuk menggugah selera makan, tetapi
jangan berlebihan. Makanlah makanan yang tidak terlalu pedas, tidak terlalu
asin, tidak terlalu asam, tidak terlalu manis, tidak terlalu panas, dan tidak
terlalu dingin. Makanan-makanan yang serba “terlalu” ini tidak baik bagi organ
pencernaan makanan selama puasa dan cenderung akan meningkatkan rasa dahaga.
2.
Makan sahur mendekati imsyak
Hindari makan sahur lebih dini karena akan
memperpanjang masa lapar dan memperparah rasa lapar keesokan harinya. Bangunlah
seperempat jam sebelum sahur, kemudian sahurlah seperempat jam sebelum imsyak.
Agar bangun tidur tidak kebablasan, perlu bantuan alarm atau bantuan orang lain
untuk membangunkan kita. Perbanyak konsumsi nasi, lauk pauk, sayur, dan minuman
2 - 4 gelas air minum pada saat sahur (bergantung pada usia). Sebaiknya,
hindari menu sahur makanan yang digoreng (kerupuk), makanan yang asin (termasuk
ikan asin), dan makanan yang dibuat dari tepung seperti mie, roti, dan biscuit.
Makanan jenis ini akan mendorong dahaga saat puasa.
3.
Berbuka dengan segera
Berbuka perlu dilakukan segera setelah waktunya
tiba. Berbuka tepat waktu dengan cara yang benar akan mempercepat pengembalian
energy tubuh yang lapar dan lelah pada siang hari. Sebaiknya, berbukalah dengan
buah-buahan segar yang manis, seperti kurma, melon, anggur, pepaya, mangga,
atau buah lainnya. Bisa pula berupa jus buah disertai air putih dan makanan
kecil lainnya yang mengandung karbohidrat. Sebaiknya, ketika berbuka tidak
dilanjutkan dengan makan malam untuk memberikan kesempatan bagian organ
pencernaan secara perlahan dalam penyesuaian.
4.
Utamakan aneka makanan yang padat gizi
Frekuensi makan selama puasa berkurang dan kapasitas
tubuh untuk menerima makanan juga berkurang sekitar 10 – 20 %. Agar kebutuhan
gizi tetap terpenuhi, makanlah makanan padat gizi dari beraneka jenis pangan,
meliputi makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Makanan kaya serat seperti
sayuran sebaiknya lebih banyak dimakan pada saat sahur.
5.
Atur kegiatan dan istirahat
Istirahat perlu dilakukan terutama pada siang atau
sore hari, dan malam hari setelah ibadah malam. Hindari kegiatan olahraga berat
atau kegiatan yang menguras banyak energy, agar tidak mengalami dehidrasi atau
dahaga yang berlebihan.
6.
Hindari tidur setelah sahur
Tidur
setelah makan sahur atau setelah sholat subuh tidak baik bagi kesehatan. Tidur
setelah makan membuat perut tidak nyaman, sulit bangun dan tubuh terasa lelah
ketika bangun. Gunakan kesempatan setelah subuh untuk bersantai, berolahraga
ringan, mendengarkan ceramah, atau beraktifitas seperti biasa.
0 komentar:
Posting Komentar